Kelas Takhasus, Al Quran Mendidik Siswa untuk Memahami Ilmu Al Quran

Siang itu di salah satu kelas di SMP Islam Terpadu (SMPIT) Warungpring, puluhan siswa dengan khusyuk belajar menghafal Al Quran. Secara berbarengan maupun satu-satu, guru membimbing siswa dengan sabar dan telaten. Mereka adalah para siswa yang mengikuti program kelas khusus (takhasus) Al Quran.

SMPIT Warungpring merupakan sekolah di bawah Yayasan Pondok Pesantren Al Hikmah Mereng. Beberapa tahun belakangan Ponpes Al Hikmah selain mengajarkan kitab-kitab klasik Islam juga memfokuskan bagi para santri maupun siswa sekolah di bawah naungan yayasan tersebut, pembelajaran Al Quran. Yaitu melalui program takhasus Al Quran maupun melalui kelas takhasus Al Quran.

Program takhasus diperuntukan bagi semua siswa mulai dari SD, SMP hingga SMK di bawah yayasan tersebut. Yaitu dengan menambahkan kurikulum pembelajaran Al Quran pada materi pelajaran reguler. Sedangkan kelas takhasus diperuntukan bagi siswa SMPIT Warungpring yang ingin memperdalam ilmu Al Quran. Siswa mendapat materi pelajaran reguler secukupnya, selebihnya difokuskan memperdalam ilmu Al Quran

Guru SMPIT Warungpring sekaligus pengurus Pondok Pesantren Al Hikmah Mereng, Ahmad Balya Adiba mengatakan kelas takhasus ini sudah berjalan tahun kedua. Pada pagi hari siswa mendapatkan pelajaran umum, menjelang siang hingga sore belajar ilmu Al Quran.

Menurutnya pada kelas takhasus ini, para siswa ditanamkan pemahaman bahwa Allah SWT telah menjadikan Al-Qur’an sebagai bacaan atau kitab yang mudah diingat atau dihafal.

Para siswa belajar beragam metode pembelajaran Al Quran. Antara lain metode musyafahah di mana antara murid dan guru saling berhadapan. Guru membacakan ayat dan murid menirukan bacaan gurunya. Atau sebaliknya, murid menyetorkan bacannya dihadapan guru secara langsung. Metode seperti ini adalah metode pengajaran Al-Qur’an yang mengikuti tradisi Rasulullah Saw, para sahabat, tabiin dan secara turun temurun ditradisikan oleh guru-guru Al Quran di Pesantren. “Tradisi ini harus kita lestarikan”, tuturnya

Selain itu siswa juga menerapkan metode muraja’ah. Setelah hafal mengulangi kembali bacaan tersebut. Muraja’ah sangat penting karena muraja’ah inilah yang akan melekatkan hafalan secara lebih kuat ke dalam benak siswa. Siswa juga secara bertahap menambah setoran hafalan.

Selain itu, siswa juga mendapatkan pelajaran ilmu tajwid, Ulumul Quran hingga tafsir Al Quran. “Setiap semester, siswa di kelas takhasus diharapkan minimal hafal tiga juz. Tamat SMP diharapkan mampu menghafal 10 juz,” kata dia.

Para siswa juga dididik oleh para guru yang menguasai dibidangnya. Mereka para alumni dari perguruan tinggi maupun pondok pesantren yang mempelajari Ilmu Al Quran. Seperti alumni Institut Ilmu Al Auran Jakarta, Alumni PTIQ Jakarta, Universitas Sain Al Quran Wonosobo, Madrasah Murotilil Quran Lirboyo, Madrosatul Quran Tebu Ireng.

Santri takhasus SMPIT Warungpring beberapa kali menjuarai lomba tahfidz. Antara lain Lomba Tahfiz Mapsi tingkat Kabupaten dan Provinsi, Pentas Pendidikan Agama Islam Kabupaten Pemalang dan sebagainya. (*)

Tinggalkan komentar

Jl. Pondok Pesantren No.42
Mereng Warungpring
Pemalang

Kontak

0284-3285-311

0284-3285-2898